Mengukur Kadar Hemoglobin (Hb) Darah



LAPORAN PRAKTIKUM 
FISIOLOGI HEWAN
Mengukur Kadar Hemoglobin (Hb) Darah

      Diajukan untuk  Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisiologi Hewan Yang Diampu  Oleh Siti Nurkamilah, M.Pd.
 
 
Disusun oleh : 
Kelompok 4 
 
1.   Rika Padilah                    15542032 
2.   Algi Nur Iman                 15543003 
3.   Shopa Sopiyatul M           15543012 
4.    Dini Julianti                     15544008 
5.    Arfah Fauziah                  15544010 
6.    Reni Rosita                      15544012 
 

Kelas 3B/ Semester 5  
 
 
 
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MIPA DAN ILMU TERAPAN
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
GARUT
2018





I.                Judul Praktikum
Mengukur Kadar Hemoglobin (Hb) Darah

II.             Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui cara mengukur Hemoglobin (Hb) darah

III.          Alat dan Bahan


                      Alat 

Bahan








I.                   IV. Langkah kerja
1.      Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Ujung jari dihapus dengan menggunakan kapas yang telah direndam alcohol 70%.
3.      Jari tersebut ditusuk dengan menggunakan blood lancet steril.
4.      Tetasan darah pertama dihapus dengan menggunakan kapas beralkohol bersih hingga bersih.
5.      Kemudian jari dipijit dengan perlahan hingga keluar darah dari luka tadi, selanjutnya darah yang keluar tersebut dihisap dengan menggunakan pipet hisap  sampai penuh (1 mL).
6.      Dimasukkan darah tersebut ke dalam tabung reaksi sahli dengan cara ditiup sampai habis.
7.      Dilakukan perhitungan Hb dengan cara menambahkan HCl Ke dalam tabung sahli yang berisi darah sampai warna darah tersebut sama atau hampir sama dengan warna indikator yang terdapat di samping tabung tersebut.
8.      Dicatat hasil perhitungan Hb tersebut ke dalam lembar kerja.

II.                V. Landasan Teori
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Hemoglobin terbentuk dari empat molekul protein (rantai globulin) yang terhubung satu sama lain. Molekul hemoglobin dewasa normal mengandung dua rantai alpha-globulin dan dua rantai beta-globulin. Pada janin dan bayi yang baru lahir, rantai beta tidak umum dan molekul hemoglobin terbentuk dari dua rantai alpha dan dua rantai gamma. Seiring dengan tumbuhnya bayi, rantai gamma secara berangsur digantikan dengan rantai beta, membentuk struktur hemoglobin dewasa. Masing-masing rantai globulin mengandung senyawa penting porphyrin yang mengandung zat besi yang disebut heme. Senyawa heme mengandung atom besi yang berperan vital dalam mengangkut oksigen dan karbondioksida dalam darah. Hemoglobin yang mengandung zat besi juga berperan dalam memberi warna merah pada darah.
Menurut Depkes RI adapun fungsi dari hemoglobin darah antara lain sebagai berikut (Sopny, 2010) :
1)      Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan-jaringan tubuh.
2)      Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan-jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.
3)      Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk di buang, untuk mengetahui apakah seseorang itu kekurangan darah atau tidak, dapat diketahui dengan pengukuran kadar hemoglobin. Penurunan kadar hemoglobin dari normal berarti kekurangan darah yang disebut anemia.
Ada beberapa metode pemeriksaan hemoglobin.Diantara metode pemeriksaan hemoglobin yang paling sering digunakan di laboratorium dan yang paling sederhana adalah metode sahli, dan yang lebih canggih adalah metode cyanmethemoglobin (Bachyar, 2002). Prinsip metode sahli adalah hemoglobin dalam darah oleh HCl menjadi hematin asam, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standar dalam alat tersebut.Metode sahli kurang naik karena tidak semua jenis HB dapat diubah menjadi asam hematin seperti karboksi methemoglobin, sulfathemoglobin.
Rentang angka hemoglobin darah yang normal selengkapnya berdasarkan usia dan jenis kelamin adalah sebagai berikut.
·         Bayi baru lahir                                    : 17 – 22 g/dL
·         Bayi usia 1 minggu                            : 15 – 20 g/dL
·         Bayi usia 1 bulan                                : 11 – 15 g/dL
·         Anak-anak                                          : 11 – 13 g/dL
·         Pria dewasa                                        : 14 – 18 g/dL
·         Wanita dewasa                                   : 12 – 16 g/dL
·         Pria setelah setengah baya                 : 12,4 – 14,9 g/dL
·         Wanita setelah setengah baya            : 11,7 – 13,8 g/dL
(Catatan: Angka-angka tersebut di atas adalah nilai yang direkomendasikan. Beberapa laboratorium dan literatur menggunakan angka-angka mungkin sedikit berbeda.)



III.             VI. Hasil pengamatan
 





I.                Pembahasan 
Hemoglobin adalah sebuah proteida yang berfungsi mengangkut oksigen dan yang bertanggung jawab adalah pigmen dengan struktur kimia sebagai kromoproteida. Hb mengandung Heme dan globin.
Pada saat praktikum metode yang di gunakan dalam praktikum ini adalah metode dengan menggunakan haemometer sahli untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb).  Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan asam hematin setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0,1 N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas standar. Alat cek Haemoglobin HB Sahli Haemometer atau hemoglobinometer atau haemoglobinometer adalah instrumen laboratorium untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah berdasarkan satuan warna (colorimetric). 
Metode yang digunakan adalah membandingkan warna sample darah dengan warna merah standar. Warna sampel darah didapatkan pada pemisahan globin dari hemoglobin dengan penambahan HCl (asam klorida) untuk menghasilkan asam hematin yang warnanya diukur oleh colorimetry.  
 
           Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan pertolongan larutan HCl, lalu kadar dari asam hematin ini diukur dengan membandingkan warna yang terjadi dengan warna standar memakai mata biasa. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk menetapkan kadar hemoglobin dalam darah. 
Penggunaan Hb Sahli atau Haemometer memiliki prinsip kerja dengan membandingkan warna asam hematin coklat yang telah di rubah dari hemoglobin dengan asam klorida 0,1 N dengan cara membandingkan pada alat standar hemoglobinometer.
Kadar hemoglobin menggunakan satuan gram/dl, yang artinya banyaknya gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah.
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, praktikan yang melakukan pengecekkan Hb  yaitu Reni Rosita yang berusia 20 tahun memiliki kadar Hb sebanyak 22 g/dL, sedangkan kadar yang normal berdasarkan literatur  kadar yang normal pada wanita dewasa yaitu 12 – 16 g/dL. Maka dapat dikatakan bahwa kadar Hb Reni tinggi (tidak normal).
Hemoglobin tinggi berarti tingginya kadar protein pembawa oksigen di dalam darah. Hal ini bisa terjadi karena banyaknya jumlah sel-sel darah merah atau karena tingginya konsentrasi Hemoglobin (Hb) di dalam sel darah merah. Untuk memahami risiko yang terkait dengan kondisi ini, penting untuk mengetahui penyebab dan gejalanya.
Berikut ini kondisi-kondisi yang bisa menyebabkan hemoglobin tinggi :
a)      Erythropoietin. Ini adalah hormon yang dihasilkan oleh ginjal yang memiliki peran memberikan stimulus produksi sel darah merah pada sumsum tulang.
b)      Polisitemia vera, penyakit sumsum tulang disfungsional yang juga meningkatkan produksi sel darah merah.
c)      Dehidrasi akut dapat menyebabkan hemoglobin tinggi, karena volume cairan darah yang berkurang. Namun, kadar hemoglobin akan kembali normal, setelah keseimbangan cairan dipulihkan.
d)     Penyakit jantung bawaan, gagal jantung, cor pulmonale, dan jantung masalah lainnya yang terkait dengan tekanan darah tinggi juga bisa meningkatkan kadar hemoglobin.
e)      Fibrosis paru, yang merupakan kondisi yang ditandai dengan pembentukan kelebihan jaringan ikat fibrosa di paru-paru, juga cenderung meningkatkan kadar hemoglobin
f)       Penyakit paru. Emfisema, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan penyakit paru-paru lainnya juga bisa menjadi faktor penyebab hemoglobin tinggi.
g)      Pegunungan. Masyarakat yang tinggal di dataran tinggi juga memiliki kadar hemoglobin tinggi, karena dataran tinggi berarti kadar oksigen dalam udara lebih rendah, mengakibatkan peningkatan produksi sel darah merah.
h)      Steroid anabolik yang digunakan untuk meningkatkan massa otot, bersama dengan obat-obatan tertentu juga dapat merangsang produksi sel darah merah.
i)        Kanker Ginjal dan kanker hati juga dapat menyebabkan kadar hemoglobin tinggi dalam darah.
j)        Asap rokok. Merokok juga menurunkan kadar oksigen di paru-paru, sehingga untuk mengimbangi kekurangan itu, tubuh berupaya untuk meningkatkan kadar hemoglobin.

 Menurut Ira (2004), ada beberapa faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin dalam darah :
·         umur, semakin tua umur seseorang, maka kadar hemoglobinnya akan semakin rendah
·         jenis kelamin, kadar hemoglobin pria lebih tinggi dari pada wanita
·         protein yang dikonsumsi, semakin banyak protein yang dikonsumsi, kadar Hb akan semakin tinggi
·         aktivitas, semakin banyak aktivitas seseorang, semakin banyak mengeluarkan O2 sehingga Hbnya rendah.


 II.             Kesimpulan  
Cara mengukur kadar Hemoglobin (Hb) darah dapat dilakukan dengan menggunakan metode  haemometer sahli. Penggunaan Hb Sahli atau Haemometer memiliki prinsip kerja dengan membandingkan warna asam hematin coklat yang telah di rubah dari hemoglobin dengan asam klorida 0,1 N dengan cara membandingkan pada alat standar hemoglobinometer. Pada praktikan Reni Rosita memiliki kadar Hb yang tinggi yaitu 22 g/dL.
  
DAFTAR PUSTAKA




 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISTEM SARAF DAN OTOT PADA KATAK

Proses Oksidasi dan Proses Respirasi