Proses Oksidasi dan Proses Respirasi
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI
HEWAN
Proses Oksidasi Dan Proses
Respirasi
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum
Fisiologi Hewan
yang
Diampu Oleh Siti Nurkamilah, M.Pd
Disusun
Oleh:
1. Reni
Rosita 15544012
2. Shopa
Sopiyatul Marwah 15543012
3. Arfah
Fauziah 15544010
4. Rika
Padilah 15542032
5. Dini
Julianti 15544008
6. Algi
Nuriman 15543003
Kelas 3B / Semester 5
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
STKIP-GARUT
2017
I. Judul
Proses Oksidasi dan Proses Respirasi
II. Tujuan
1. Untuk
mengetahui proses respirasi sel
2. Memahami
proses respirasi anaerobic (fermentasi)
3. Menetukan
jenis respirasi pada suatu makhluk hidup
4. Memahami
proses oksidasi dalam masa respirasi
III. Alat Bahan
Alat yang di gunakan dalam praktikum
ini :
Bahan yang di gunakan dalam praktikum ini:
IV. Langkah Kerja
1. Disediakan
alat dan bahan.
2. Selanjutnya
disediakan dua tabung reaksi, kemudian masing-masing tabung reaksi tersebut dimasukan 5 ml larutan ragi. Satu dari tabung reaksi yang telah dimasukan ragi
kemudian dipanaskan. Dan tabung reaksi yang satu nya lagi tidak dipanaskan.
3. Dipanaskan
sampai terdapat gelembung-gelembung.
4. Setelah
itu disiapkan gelas kimia, kemudian isi dengan air sebanyak 400 ml. Kemudian
panaskan hingga 40 0C. Dijaga suhu nya jangan sampai kurang dari 35 0C
dan jangan sampai lebih dari 40 0 C.
5. Disediakan
empat tabung reaksi, kemudian dimasukan masing-masing 1 ml larutan ragi yang telah dipanaskan kedalam dua tabung reaksi sedangkan dua tabung lain nya
dimasukan larutan ragi yang tidak dipanaskan masing-masing sebanyak 1 ml.
6. Tabung
reaksi yang berisi larutan ragi yang telah dipanaskan di beri label A dan B.
Kemudian tabung reaksi yang tidak dipanaskan diberi label C dan D.
7. Dimasukan
larutan glukosa 10% sebanyak 1 ml ke tiap masing-masing tabung reaksi tersebut.
8. Selanjutnya
dimasukan methylene blue sebanyak 1 ml ke tiap masing-masing tabung reaksi
tersebut.
9. Kemudian
dimasukan aquadest sebanyak 5 ml ke tiap masing-masing tabung reaksi tersebut
dan dikocok.
10. Lalu
tabung reaksi A dan C di tutup menggunakan kapas secukupnya, jangan sampai
ada celah untuk oksigen masuk. Sedangkan
tabung reaksi B serta D tidak tutup dan di biarkan terbuka agar oksigen masuk.
11. Setelah
itu semua tabung reaksi tersebut dimasukan ke dalam gelas kimia yang telah di
isi air yang sudah di panaskan dan telah diatur suhu nya.
12. Disiapkan
stopwatch dan diatur ke dalam 10 menit sebanyak empat kali.
13. Setelah
itu di setiap 10 menit pertama, 10 menit kedua, 10 menit ketiga dan 10 menit
keempat dilakukan pengamatan, diamati perubahannya dan juga warna nya. Kemudian
bandingkan hasil percobaan ke empat tabung reaksi tersebut.
V. Landasan Teori
Metabolisme merupakan proses yang
berlangsung dalam organisme, baik secara mekanis maupun kimiawi. Metabolisme
itu sendiri terdiri dari dua proses yaitu anabolisme (pembentukan molekul) dan
katabolisme (Penguraian molekul). Adapun proses katabolisme yang akan dibahas
adalah mengenai respirasi sel.
Respirasi sel adalah proses dimana
energi potensial dari nutrisi berubah menjadi energi yang dapat digunakan oleh
tubuh atau organisme dimana sel berada. Respirasi terjadi di kedua sel tumbuhan
dan hewan, dan umum nya memanfaatkan nutrisi glukosa, asam lemak dan asam amino
untuk menghasilkan energy.
1) Respirasi aerobik menggunakan oksigen
untuk memecah molekul dan melepaskan adenosine trifosfat (ATP), yang merupakan
energi. Respirasi aerobik jauh lebih efisien karena menghasilkan hingga 38 ATP per
molekul nutrisi, tetapi merupakan proses yang lebih lambat.
2) Respirasi anaerob tidak memerlukan
kehadiran oksigen untuk menghasilkan ATP, fermentasi merupakan bentuk respirasi
anaerobik. Respirasi anaerob jauh lebih cepat, tetapi hanya menghasilkan 2 ATP
per molekul.
Faktor
- faktor yang mempengaruhi respirasi sel :
1) Substrat
Respirasi bergantung pada tersedianya
substrat terutama dalam bentuk karbohidrat (amilum, glukosa).
2) Temperatur
Respirasi juga dipengaruhi oleh
temperature.Pada 0 C kecepatan respirasi sangat rendah. Kenaikan temperatur
respirasi 35 C sampai 45 C akan meningkatkan kecepatan respirasi. Tetapi di
atas temperatur tersebut kecepatan nya mulai menurun.
3) Oksigen
Karena oksigen berfungsi sebagai
terminal penerimaan elektron pada daur krebs, maka bila konsentrasinya rendah
respirasi aerob dan anaerob dapat berlangsung bersamaan. Bila oksigen kadarnya
dinaikkan maka respirasi aerob akan berjalan lebih cepat, sedangkan respirasi
anaerob akan terhenti. Peristiwa ini disebut efek Pasteur.
VI. Hasil Pengamatan
Tabel hasil pengamatan
Keerangan :
+
: Pudar
+
+ : Cukup Pudar
+
+ + : Lebih Pudar
+
+ + + : Semakin Pudar
+
+ + + + : Bening atau Putih
- : Tidak ada perubahan warna
Gambar hasil pengamatan
VII. Pembahasan
Klasifikasi
Saccharomyces
Kingdom : Fungi
Division :
Ascomycota
Kelas :
Saccharomycetes
Ordo :
Saccharomycetales
Genus :
Saccharomyces
Spesies : Saccharomyces
cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae dikenal sebagai
ragi fermentasi permukaan atas, disebut demikian karena selama proses
fermentasi permukaan hidrofob akan berkumpul untuk mengikat CO2 dan naik ke
atas reactor fermentasi. Sedangkan fermentasi adalah produksi energi di dalam
sel berupa respirasi yang terjadi dalam kondisi anaerob (tanpa melibatkan
oksigen).
Respirasi aerob terjadi pada system
metabolisme energy manusia, tumbuhan maupun hewan, namun respirasi aerob dapat
juga terhambat karena sesuatu hal, maka dari itu hewan dan tumbuhan
melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energy tanpa adanya
oksigen, yang disebut respirasi anaerob.
Saccharomyces cerevisiae dapat
berespirasi secara aerobic jika terdapat oksigen dan dapat berespirasi secara
anaerob jika tidak terdapat oksigen pada glukosa, maltose, dan trehalosa.
Penjelasan tabung A dan
tabung B
Dilihat dari hasil pengamatan yang telah
kami lakukan, pada tabung A dan B (larutan ragi dipanaskan) dengan penambahan 1
cc glukosa 10 %, 1 mL tetes methylene blue, dan 5 mL aquadest yang dipanaskan pada
suhu ± 37- 40oC membutuhkan waktu cukup lama untuk bereaksi yang ditandai
dengan terjadinya perubahan warna. Hal ini terjadi pada tabung A (larutan ragi dipanaskan)
yang ditutup bagian lubang tabungnya oleh kapas sehingga menyebabkan
Saccharomyces cerevisiae melakukan respirasi anaerob yaitu reaksi enzimatik
yang mengubah glukosa secara tidak sempurna karena kekurangan oksigen. Dalam
reaksi ini dihasilkan perubahan warna pada menit ke-20 dan berakhir di menit
ke-30 sampai 40 dengan warna biru yang cukup pudar.Selain itu, dihasilkan
etanol yang dibuktikan dengan bau menyengat setelah kapas tersebut dibuka dan
dihasilkan pula gas CO2 yang dibuktikan dengan muculnya gelembung-gelembung
pada tabung.
Sedangkan pada tabung B (larutan ragi
dipanaskan) bagian lubangnya dibiarkan terbuka sehingga oksigen dapat masuk ke
dalam tabung.Pada keadaan ini Saccharomyces cerevisiae melakukan respirasi
aerob yaitu reaksi enzimatik yang mengubah glukosa secara sempurna menjadi CO2,
H2O, dan energi. Dalam reaksi ini dihasilkan perubahan warna pada menit ke 10
dan berakhir di menit ke-30 sampai 40 dengan warna biru yang lebih pudar sehingga
tabung B ini dapat dikatakan memiliki kecepatan perubahan warna yang lebih
cepat dibandingkan pada tabung A.
Pada tabung A dan B mengandung larutan
ragi yang sebelumnya telah dipanaskan sampai titik didihnya sehingga membuat
hasilnya tidak sempurna karena sebagian besar larutan ragi akan rusak ketika
berada pada suhu yang tinggi. Tabung B melakukan respirasi secara aerob dan
dihasilkan perubahan warna biru yang lebih pudar dibandingkan warna biru pada tabung A karena respirasi aerob pada
tabung B akan membuat enzim bereaksi mengubah glukosa secara sempurna. Tetapi
karena sebagian besar larutan ragi telah rusak diakibatkan pemanasan sampai
titik didih maka enzim pada tabung B tidak dapat mengubah glukosa secara
sempurna.Walaupun demikian, kedua tabung tersebut masih memiliki potensi untuk
berespirasi baik secara aerob maupun anaerob.
Penjelasan tabung C dan
tabung D
Pada tabung C dan D dimasukan larutan
ragi yang tidak dipanaskan kemudian ditambahkan dengan 1 mL larutan gula dan 1
mL methylene blue, kemudian ditambahkan 5 mL aquades. Ada dua perlakuan pada
kedua tabung tersebut.Tabung C ditutupi dengan kapas bertujuan supaya tidak ada
udara yang masuk, sedangkan tabung D tidak ditutupi apapun.
Kedua tabung tersebut dimasukan kedalam
gelas kimia yang memiliki suhu 35-40o C, kemudian diamati perubahan
warnanya.
Setelah 10 menit beralu pada tabung C
dan tabung D terjadi perubahan warna menjadi biru pudar dan terus memudar pada
menit ke-20 sampai terjadi perubahan warna menjadi bening pada menit
ke-40.Meskipun kedua tabung tersebut berwarna beining pada menit ke-40, tetapi
terlihat jelas perbedaan dari kedua tabung tersebut.Tabung C memiliki warna
yang lebih bening dari tabung D, dan memiliki kecepatan perubahan warna yang
lebih cepat.
Selama pengamatan pada tabung C dan tabung
D terjadi respirasi yang sangat baik yang dibuktikan dengan perubahan warna
menjadi bening yang menandakan banyaknya gas CO2 yang dihasikan dari
respirasi tersebut.
Respirasi yang terjadi menghasilkan
Energi yang dibuktikan dengan kenaikan suhu pada tabung yang menyebabkan
munculnya gelembung-gelembung gas (CO2). Pada tabung C yang ditutupi
dengan kapas dihasilkan produk lain selain energy dan CO2 yaitu
dihasilkannya etanol yang dibuktikan dengan bau menyengat setelah kapas
tersebut dibuka.
Reaksi yang terjadi pada tabung C
C6H12O6à 2C2H5OH + 2CO2
+ 2ATP
Dari reaksi diatas dapat dilihat bahwa
hasil dari pemecahan senyawa glukosa tanpa
ada udara (O2) yang terjadi pada tabung C yaitu etanol, CO2,
dan ATP, maka pada tabung
C disebut respirasi anaerob
·
Reaksi yang terjadi pada tabung D
C6H12O6+ 6O2à + 6CO2 + 6H2O +675 Kal
Dari reaksi diatas dapat dilihat bahwa
hasil dari pemecahan senyawa glukosadenganbantuan udara (O2) yang terjadi pada tabung D yaitu CO2,
H2O, dan Energi, maka pada tabung D disebut respirasi aerob.
Dari di atas maka dapat dikatakan bahwa
ragi melakukan respirasi secara anaerob.Pada tabung D respirasi pun tetap
terjadi walaupun dengan bantuan O2, tetapi memerlukan waktu yang
lebih lama.
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum
yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut.
- Respirasi sel merupakan proses pemecahan
glukosa menjadi ATP yang terjadi di mitokondria.Proses respirasi sel ada 2
macam, respirasi aerob dan respirasi anaerob.
- Respirasi anaerob merupakan pemecahan
glukosa tanpa adanya udara yang akan menghasikan
etanol, CO2, dan energy.
etanol, CO2, dan energy.
- Respirasi yang terjadi pada ragi
merupakan respirasi anaerob, tetapi karena ragi juga dapat melakukan respirasi
dengan bantuan udara maka respirasi pada ragi disbut respirasi anaerob
vakultatif, walaupun pada praktikum yang kami lakukan dapat terlihat jelas
bahwa ragi dapat melakukan respirasi dengan sangat baik apabila tidak ada udara
(anaerob).
- Proses oksidasi dalam masa respirasi
yaitu reaksi karbohidrat menjadi CO2. Karbohidrat seperti glukosa
dapat diuraikan oleh enzim menjadi CO2 dan etanol dalam keadaan
anaerob.
IX. Pertanyaan
1.
Apa
yang di maksud dengan respirasi sel ?
Jawab :
Respirasi sel adalah suatu proses pengambilan O2 untuk
memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan
energi.
Respirasi merupakan reaksi oksidasi senyawa
organik untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk aktifitas sel dan
kehidupan tumbuhan dalam bentuk ATP atau senyawa berenergi tinggi.selain itu
respirasi juga menghasilkan senyawa antara yang berguna sebagai bahan sitesis
berbagai senyawa lain. Hasil akhir respirasi adalah CO2 yang berperan sebagai
keseimbangan karbon.
2.
Apa
yang di maksud dengan oksidasi ?
Jawab :
Reaksi Oksidasi dapat didefinisikan sebagai peristiwa
kehilangan elektron atau kehilangan hydrogen, sehingga disebut juga reaksi
dehidrogenasi. Bila suatu senyawa dioksidasi maka harus ada senyawa lain yang
direduksi, yaitu akan memperoleh elektron atau memperoleh hydrogen. (Sri Widya
: 2000).
3.
Apa
sebabnya terjadi perbedaan kecepatan perubahan warna antara tabung A,B dengan
tabung C dan D ?
Jawab :
Penyebab terjadinya perbedaan kecepatan perubahan warna pada keempat tabung
terjadi karena jumlah bakteri Saccaromyces
sp (Ragi) yang melakukan proses respirasinya berbeda setiap tabung, kami
memasukan Saccaromyces sp (Ragi) ke
setiap tabung dengan pipet tetes sehingga setiap tetesnya memiliki jumlah
bakteri yang berbeda beda, perbedaan tersebut dapat mempengaruhi kecepatan
proses perubahan warna setiap tabungnya
Serta adanya perbedaan kecepatan dikarenakan perbedaan perlakuan pada
masing-masing tabung, yaitu pada tabung A dan B
larutan ragi di panaskan terlebih dahulu sedangkan tabung C dan D tidak
di panaskan. Pada tabung yang di
panaskan memungkinkan bakteri Saccaromyces
sp mati dan tidak terjadi proses respirasi, hal ini menyebabkan tabung A
dan B mengalami perlambatan dalam perubahan warna. Sedangkan pada tabung C dan
D tidak dipanaskan sehingga warnanya cepat berubah karena organisme-organisme
masih hidup dan melakukan respirasi akibatnya larutan didalam tabung menjadi
berwarna lebih jernih dibandingkan warna awal.
Adanya perbedaan perlakuan pada tabung A dan C di tutup dengan kapas dan
tabung B dan D di biarkan terbuka, hal ini yang menyebabkan tabung yang ditutup
dengan kapas memungkinkan tidak ada oksigen yang masuk.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan perubahan warna yaitu jumlah organisme tiap tabung, perbedaan
perlakuan pada tiap tabung seperti di lakukannya pemanasan serta adanya oksigen
atau tidaknya.
X. Daftar Pustaka
Yatim,
wildan.Biologi modern. Tasito Bandung (2012)
Tersedia [online] : https://www.coursehero.com/file/p5vker2s/Klasifikasi-Saccharomyces-cerevisiae-adalah-sebagai-berikut-Kingdom-Fungi/.
Diakses tanggal 16 November 2017
Tersedia [online] :https://www.google.co.id/amp/s/gedangmatikenekvirus.wordpress.com/2011/04/08/saccharomyces-cerevisiae/amp/.
Diakses tanggal 16 November 2017.
Tersedia [online] :https://www.google.co.id/amp/s/aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/12/27/peranan-jamur-ragi-saccharomyces-cerevisiae-sebagai-fermentasi-roti/amp/.
Diakses tanggal 16 November 2017.
Tersedia [online] :www.sridianti.com/perbedaan-bakteri-anaerob-dan-aerob-dalam-penggunan-oksigen.html.
Diakses tanggal 16 November 2017
LAMPIRAN
Ascomycotar
Komentar
Posting Komentar